Usaha yang tulus mampu tembus hingga ke alam luar kalkulus! soleh=cool lagi maveles. solehah=gojes lagi osem.
ini saya-
In the name of Allah,
saya persembahkan contengan saya. ini contengan, bukan lukisan.
ini tentang saya dan kehidupan.
coret-coret sebuah perjalanan mengenal Tuhan.
ArRahim melihat saya yang menulis, dan anda yang membaca, haa..jangan berani nak buat ikut suka.
hijrah itu superb. tapi sy lambat. tolong saya, bagi tazkirah. orang kata, tolong-menolong amalan mulia.
Semoga nasrullah mengiringi sebuah perjalanan usaha atas iman. usaha anda. usaha saya. usaha kita. dan usaha mereka.
usaha yang tulus mampu tembus hingga ke alam luar kalkulus._32492says
iman is like an airplane. the higher you go up. the smaller things on earth look_imam safi khan says
Aug 23, 2010
Alhamdulillah i'm my dad's daughter^_^
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?
Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....
Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.
Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..
Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"
Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"
Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..
smoga saya sntiasa mndpat nusrahNYA untuk menjadi anak yang solehah..
Dedikasi untuk datuk tersayang...
Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara..
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar..
Telah tertulis suratan nasibmu..
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya..
moga atok sentiasa mendapat nusrahNYA untuk terus bersabar dan bersyukur atas ujianNYA..
walau lisannya tak mampu berbicara..
walau anggota tak mampu bergerak..
Aminn..
Tiap wajah berkisah~
Tiap wajah berkisah..
hanya ini yang mampu saya katakan melalui pengalaman hampir 2 bulan bekerja di hospital.
sungguh..Allah itu maha GENIUS..maha BESAR..maha BIJAK..malah merupakan PENGURUS dan PENGARAH TERbaik dalam dunia. DiujiNYA saya sebagai hambaNYA dengan tujuan untuk menggugurkan dosa-dosa saya yang banyak..moga hati saya lebih bersih. Tapi sayang..berapa saat sahaja saya mampu bersyukur dengan ujianNYA?
Semalam saya membaca BHT (bed head ticket) seorang pesakit..
Liver abscess with amoebic metastasis..
nauzubillahiminzalik..berat ujian Allah untuknya. harga sebuah hidayah barangkali..wallahualam.
tapi dia kelihatan tenang..hikmah sabar.
Hari sebelumnya saya membaca BHT pesakit katil sebelahnya..ada 2 diagnosis..
1)Hipertension.
2)Renal mass with abcess
Astaghfirullah!! sedangkan pada luarnya dia kelihatan sangat sihat. malah kedatangannya ke hospital pun hanya untuk mengambil ubat tekanan darah tinggi.
Pada hari yang sama, saya membaca 1 lagi BHT..
Acute appendicitis..
dia muda setahun dari ibu saya..dan anak sulungnya pun muda setahun dari saya.
Kemudian saya melihat wajah-wajah jururawat..yang membuat pelbagai kerja dalam 7 jam masa bertugas..sibuk.penat.Tersenyum.
Saya perhatikan wajah-wajah doktor pelatih..yang berehat hanya beberapa jam sehari, yang sentiasa cuba memerah segala apa yang mereka pelajari untuk mencari diagnosis penyakit..bersemangat, walau letih.
menentukan rawatan dan ubatan terbaik untuk penyakit tersebut.
dan mungkin kerana mereka pelatih..maka mereka selalu kalut..apabila doktor terlatih membuat rondaan.
Saya melihat wajah-wajah doktor terlatih..yang garang memarahi doktor pelatih apabila ada perkara yang kurang tepat dalam pandangan mereka.
tapi akhirnya,sama-sama menunjukkan wajah kalut apabila doktor pakar membuat rondaan.
sungguh..tiap wajah berkisah.
kisah yang berbeza untuk setiap orang.
emosi yang berbeza untuk pada orang.
penerimaan yang berbeza dari setiap orang.
Doa yang berbeza dari setiap orang.
bukan 5, bukan 19 tapi berbilion-bilion manusia di atas muka bumi ini.
berbilion-bilion kisah.
berbiliom-bilion cerita.
berbilion-bilion keluhan.
berbilion-bilion doa.
sungguh..tiap wajah berkisah. tapi Allah?
Satu. Tunggal. Esa.
bagaimana DIA menguruskan berbilion-bilon kisah itu?
mendengar berbilion-bilion doa.
mendengar berbilion-bilion keluhan.
menentukan babak sambungan untuk setiap cerita.
Hebat. kerana DIA maha mendengar.
Hebat. kerana DIA maha mengetahui.
Hebat. kerana DIA..adalah tuhan kita yang MAHA ESA.
saya ada Tuhan sehebat ini, apa lagi yang perlu saya risaukan?
hanya dosa saya sahaja.
itupun, pasti DIA akan membantu.
memberikan ujian sebagai kifarah dosa.
tiap wajah berkisah.
koma.
maka bersyukurlah.
noktah.
semoga saya sentiasa mendapatnusrahNYA untuk bersyukur dengan setiap ujian..
Forgive me...(when i whine)_Ahmed Bukhatir
Today, upon a bus,
I saw a girl with golden hair.
And wished I was as fair.
When suddenly she rose to leave,
I saw her hobble down the aisle.
She had one leg and wore a crutch.
But as she passed, she smiled.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two legs the world is mine.
I stopped to buy some candy.
The lad who sold it had such charm.
I talked with him, he seemed so glad.
If I were late, it `d do no harm.
And as I left, he said to me,
"I thank you, you've been so kind.
You see," he said, "I `m blind"
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two eyes the world is mine.
I saw a child with eyes of blue.
He stood and watched the others play.
He did not know what to do.
I stopped a moment and then I said,
"Why don't you join the others, dear?"
He looked ahead without a word.
And then I knew. He couldn't hear.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have two ears the world is mine.
With feet to take me where I `d go.
With eyes to see the sunset's glow.
With ears to hear what I'd know.
Oh God, forgive me when I whine. When I whine.
I have blessed indeed, the world is mine
Srikandi cintaku_
Srikandi Cinta Ku_
Dingin malam tirai kenanganku
Menyerlahkan sekurun ingatan
Terciptalah rimba kehidupan
Percintaan dalam perjuangan..
Kesetiaan sebagai bekalan
Bisikan penuh pengharapan
Tiada garis dapat memisahkan
Segalanya kudratMu Tuhan..
Alam bagai mengerti
Segala yang terjadi
Embun menitis panas simpati
Pertemuan tiada awal akhir..
Perutusan berdarah ku terima
Gugur kuntum di tengah halaman
Medan ini kurasakan sepi
Terpaku pilu..
Ku semaikan pepohon kemboja
Yang bunganya adalah hati ku
Semadilah dalam kedamaian
Semangatku tetap bersamamu
Kan kuusung oh jenazah cinta
Semadikan nisan kasih suci
Semangatmu tetap bersamaku
Selama pasti..
Debu malam meragut kenangan
Menyedarkan dari lamunanku
Percintaan dalam perjuangan
Kau abadi Srikandi Cintaku~
untuk kita..(2)
“Bagaimana pandangan awak tentang remaja kita yang terlanjur?”
“Apa maksud terlanjur?” saya menyoalnya kembali.
“Terlanjur melakukan hubungan seks haram,” balasnya terus-terang.
“Bagi saya istilah terlanjur itu tidak tepat.”
“Apa istilah yang lebih tepat?”
“Berzina!” jawab saya pendek.
Lelaki itu kehairanan lalu mencebik seraya berkata, “kasar sangat bunyinya tu. Nanti remaja yang terlanjur takut.”
“Mereka tidak akan takut. Mereka berani. Sebab mereka beranilah mereka berzina.”
“Lagi-lagi awak gunakan istilah zina. Kasar sangat bunyinya tu.”
“Itu istilah yang tepat. Itu istilah Al Quran. Jika digunakan ada impak pada pendengarnya. Kita teringat Allah, Al Quran, iman dan Islam.” Dia diam. Tetapi riak mukanya jelas seakan tidak bersetuju.
“Saya rasa istilah terlanjur itu yang tidak tepat,” saya pula yang menerjahnya.
“Eh, kenapa? Memang mereka terlanjur. Mereka tidak tahu akibat perbuatan mereka.”
Saya tersenyum. Lucu. Kenyataan yang separa logik. “Zina tidak berlaku tiba-tiba. Ia didahului oleh mukadimah-mukadimahnya,” balas saya.
“Ai, zina pun ada mukadimahnya?”
“Itulah perkara-perkara atau perbuatan-perbuatan yang boleh membawa zina. Zina itu adalah hasil daripada satu proses yang berlaku satu demi satu. Tingkat demi tingkat.”
“Saya tak faham. Cakap awak berbelit-belit!”
“Saya hanya menerangkan apa yang telah diterangkan oleh Rasulullah s.a.w.” jawab saya pendek.
“Kita jangan libatkan agama. Ini masalah sosial,” katanya terus-terang.
“Saya dan awak orang Islam. Islam tu cara hidup. Dan Nabi Muhammad adalah teladan ikutan kita bersama.”
“Baik-baik. Teruskan…”
“Zina itu ada mukadimahnya. Antaranya, pandangan mata, lidah yang berkata-kata, sentuhan tangan, deria bau melalui hidung dan akhir sekali barulah melibatkan kemaluan.”
“Ok. Apa maksud awak?” Saya renung matanya. Dia bukan orang awam biasa. Dia seorang intelektual yang sering membentangkan kertas kerja tentang masalah sosial remaja di seminar-seminar di IPT.
“Zina dimulakan dengan pandangan. Pandangan mata sangat mempengaruhi hati. Bila pendedahan aurat berleluasa, remaja sukar menjaga mata. Bila ada yang mendedahkan, ramai pula yang melihatnya dan dari situ timbullah rangsangan…”
“Habis awak nak semua wanita tutup aurat? Mustahil!” balasnya.
“Ya, saya akui agak sukar. Tetapi itu tidak mustahil. Bukankah ini ajaran Islam? Islam itu ajaran yang praktikal dan sesuai untuk semua zaman dan keadaan. Remaja perempuan tutup aurat. Remaja lelaki tundukkan pandangan. Jadi, satu proses ke arah zina telah diatasi. Ini yang dilakukan oleh generasi sahabat, tabiin dan salafussoleh dahulu.”
“Itu dulu. Langit masih tertutup, sekarang langit sudah terbuka!”
“Bukan masalah langit, terbuka atau tidak. Tetapi yang lebih penting hati kita mesti terbuka untuk menerima panduan Islam kerana kita orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Hari akhirat.”
“Lagi-lagi akhirat. Sekarang kita bercakap soal dunia. Masalah dunia. Kita di sinilah, bukan di sana.”
Tanpa sedar terasa seakan-akan hendak saya gelengkan kepala. Mujur saya cepat sedar dan hanya mengerling mata.
“Tuan, keyakinan kepada hari akhirat sangat penting ketika kita hidup di dunia.”
“Fasal apa pula?”
“Sebab orang yang yakin kepada hari Akhirat akan mengatur hidupnya dengan keyakinan bahawa setiap perbuatannya akan diberi pembalasan oleh Allah di akhirat. Ada pahala, ada dosa. Ada syurga, ada neraka. Itulah kawalan dari dalam dirinya untuk tidak melakukan kejahatan sama ada di hadapan atau di belakang orang!”
“Kembali kepada topik asallah. Saya tidak suka meleret-leret,” pintasnya agak kasar.
“Zina sentuhan pula ialah pergaulan bebas. Bila dipandang, tergerak untuk disentuh. Islam menyekat pergaulan bebas lelaki wanita. Tidak boleh bergaul sesuka hati apatah lagi sampai ke peringkat berdua-duaan tanpa mahram.”
Belum sempat dia menyampuk saya menambah lagi, “tetapi pergaulan bebas inilah yang terus digalakkan, dipromosikan dan dijadikan budaya dalam masyarakat kita.”
“Awak nak sekat interaksi dan komunikasi antara wanita dan lelaki? Mustahil!”
“Interaksi yang bagaimana? Komunikasi yang bagaimana? Dalam Islam cukup jelas bagaimana wanita dan lelaki boleh berinteraksi. Dalam pendidikan, dalam perniagaan, dalam perundangan dan lain-lain. Pergaulan tidak disekat, tetapi dikawal. Islam bukan anti pergaulan atau interaksi sosial tetapi menyekat pergaulan bebas tanpa batas yang menjurus kepada perlakuan seks bebas kerana adanya pandangan yang liar dan sentuhan yang di luar batas!”
“Bagaimana awak nak capai semua tu. Itu satu utopia.”
“Bukan satu utopia kalau kita bermula. Di peringkat keluarga kita cuba didik, kawal anak-anak kita. Di sekolah peranan guru-guru pula. Di IPT tentulah orang semacam awak, para pensyarah. Dalam media massa cetak dan elektronik tentulah pihak berkuasa yang memainkan peranan.”
“Habis awak ingat semua pihak dah tak berperanan?”
“Saya bimbang… Dalam keadaan kita menjerit, melolong dan memekik tentang masalah buang bayi tetapi budaya ‘mukadimah’ zina anehnya terus diperagakan dan dipromosikan. Lihat sahaja media massa kita, kekadang di sebelah cerita buang bayi, ada gambar wanita mendedahkan aurat. Iklan apa sahaja produk, budaya bergaul bebas seperti menari bersama, dating dan bergaul bebas itulah yang diiklankan juga.”
“Awak kolot. Itu kan ada nilai komersial?”
“Saya kasihan remaja masa kini. Mereka hidup di tengah peluang untuk melakukan zina yang begitu besar dan luas sekali. Jalan ke arah zina diperluas. Tetapi jalan ke arah pernikahan halal dipersempit dengan pelbagai syarat dan adat yang tidak relevan dan signifikan.”
“Kita perlu realistik. Kita perlukan kekuatan ekonomi yang ampuh dan kukuh.” “Dan untuk itu kita perlu membayarnya dengan mengorbankan maruah dan iman anak-anak remaja kita?”
“Sejak tadi saya bercakap macam mana kita nak atasi masalah buang bayi. Itu sahaja. Tetapi awak yang melencong bercakap tentang zina…”
“Tuan, masalah buang bayi ini produk kepada masalah zina. Anak yang dibuang itu hasil zina. Cegah zina, selesailah masalah buang bayi. Dan nak cegah zina perlu dicegah dulu mukadimah-mukadimah zina. Ini bukan pendapat saya. Tetapi ini ditegaskan oleh Allah dalam Al Quran apabila Allah memberi amaran dan peringatan, jangan kamu hampiri zina!”
“Awak dah mula emosi. Janganlah emosional.”
“Tuan, jika saya salah kerana beremosi. Tuan juga salah kerana tidak beremosi. Sayang, cintakan umat, membenci kemungkaran adalah soal perasaan. Ini soal hati. Ini berkait dengan iman.
Tidak ada iman bagi mereka yang melihat kemungkaran tanpa rasa benci!”
“Islam menyuruh kita membenci?”
“Benci kepada kemungkaran bukan kepada yang melakukannya! Pada yang melakukannya kita perlu berdakwah, memberi didikan, memberi alternatif, dengan penuh kasih sayang dan hikmah.”
“Kalau iman kita kuat, apa sahaja yang di luar tidak mempengaruhi dalaman kita. Kita ada sistem penapis dalam atau ‘self censord’. Kita tidak perlu sekatan mahu pun kawalan.”
“Betul kah iman kita kuat? Betul kah iman remaja kita kuat? Dan satu lagi, betulkah orang yang mempunyai iman yang kuat tidak perlukan kawalan dan peraturan? Sekuat-kuat iman pun masih perlukan syariat. Bahkan mematuhi syariat itulah bukti orang beriman.”
“Apa awak cakap ni?”
“Maksud saya, benarkah iman kita kuat? Mana program yang membina iman? Memang ada sedikit, tetapi ditenggelamkan oleh program hedonisme yang berlambak-lambak. Iman itu ada bajanya, ada racunnya. Kalau kita menabur racun manakan tumbuh pohonnya, apatah lagi buahnya? Bahkan benihnya yang sedia ada pun boleh mati.”
“Banyak sangat perlambangan!”
“Dan orang yang kuat iman sekalipun masih diwajibkan mematuhi syariat atau peraturan Islam. Rasulullah s.a.w, manusia yang paling kuat iman, namun semasa menerima bai’ah daripada kaum wanita baginda sendiri tidak bersalaman dengan mereka. Isteri-isteri Rasulullah kuat iman, tetapi mereka tetap menutup aurat dan sangat menjaga pergaulan mereka sekalipun dengan sahabat-sahabat Rasulullah yang juga kuat imannya.”
“Itu sejarah.”
“Bukan. Itu bukan hanya sejarah. Sejarah itu adalah ibrah. Untuk dikaitkan dengan masa kini dan dijadikan teladan. Kita jangan gunakan akal semata-mata, tetapi gunakanlah akal dengan suluhan wahyu dan sunah.”
“Awak sindir saya?”
Tanpa memberi respons pada provokasinya saya meneruskan, “saya masih ingat dengan akal fikiranlah, dulu ada idea yang menyarankan kita agar tidak menutup pintu langit. Jangan sekat akses itu dalam Internet. Cukup dengan iman masing-masing untuk menapis pornografi. Tetapi sekarang ada idea yang menyarankan perlu disekat akses Internet yang berunsur pornografi. Masalah manusia moden bukan tak pandai… tetapi memandai-mandai."
“Bagaimana pandangan awak tentang sekolah remaja hamil?” tiba-tiba dia pula yang mengalih tajuk perbualan.
“Baguslah. Tetapi saya tidak berminat membuang sampah di hilir atau muara sungai sedangkan ada pihak yang terus membuang sampah di hulunya!”
“Apa maksud awak?” “Betul, remaja hamil anak zina perlu dilindungi dan dididik. Tetapi remaja yang belum hamil dan belum dinodai lebih ramai lagi di luar sana. Ramai yang bakal menjadi mangsa jika sikap dan budaya ‘mukadimah’ zina terus disuburkan. Apa gunanya kalau kita hanya mengubat akibat, jika puncanya terus dibiarkan malah diperagakan? ”
“Jadi awak setuju atau tidak?” “Itu soalan kemudian. Yang pertama atau utama, saya ingin menyoal awak. Awak setuju atau tidak semua mukadimah zina yang ada ini dicegah? Dalam Islam kaedah ini dinamakan ‘saddus zaraik’. Kempen tutup aurat, kempen anti pergaulan bebas dan kempen mengerjakan solat perlu diperhebat! Ini kempen ‘buka hati’ untuk hadapi langit terbuka!”
“Ei, ada kempen solat juga?”
“Ya Allah, bukankah solat mampu mencegah kemungkaran? Cuba lihat statistik berapa ramai remaja yang meninggalkan solat? Ada kajian dulu yang saya dengar sudah di tahap 80% umat Islam sudah tidak solat. Remaja kita bagaimana? ‘Retua’ yang mendidik remaja pula bagaimana?”
“Wah, awak nak cakap tentang solat pula…”
Saya diam. Berdoa. Betapa ramainya umat Islam yang tidak memahami, menghayati dan mengamalkan serta memperjuangkan agamanya. Padahal ajaran Islam itu berkait antara satu sama lain. Ada kesan berangkai yang jika diamalkan, ada kesan baik kepada bidang yang lain. Dan ada kesan buruk secara berangkai bila salah satu ajarannya ditinggalkan. Justeru, Allah telah memberi peringatan: Masuklah Islam secara keseluruhan!
Soalnya, apakah kita sudah Islam seluruh, sepenuh? Langit sejak dulu telah terbuka dengan turunnya wahyu, bukankah Islam itu agama samawi? Tetapi hati kitalah yang tertutup untuk menerima cahayanya. Apa gunanya langit terbuka, jika mata hati tertutup?
fikir-fikirkanlah..
_Pahrol Mohd Juoi::Gentarasa_
untuk kita...
WAHAI REMAJA….!!
Al imam as syahid hassan al banna dalam salah satu catatan beliau yang berjudul aiyuhas syabab (wahai pemuda) banyak menasihati para pemuda agar bangkit dari tidur mereka yang panjang..
"kita adalah tonggak islam..
kitalah tentera Allah..
kitalah tiang agama ini..
bangkitnya agama ini nanti terletak di bahu kita..
para pemuda islam..
maka sedarlah..
dan bangkitlah..!!
persiapkan diri..
kerana jalan yang bakal ditempuhi
tidak lagi akan sama seperti mana selama ini kita lalui..
tidak lagi senang lenang..
tidak lagi mewah dan kenyang..
tidak lagi lapang..
segalanya dihalang..
tapi itulah perjuangan..
teruslah berdiri atas jalan yang benar..
sehingga al-haq memenangkannya.."
semoga kita mendapat nusrahNYA untuk terus kekal menjadi pejuang agama ini..
aminn..
untuk kita..lagi~
Kecantikan seorang lelaki,
bukan kepada rupa fizikal tapi pada murni rohani.
Lelaki yang cantik,
Adalah lelaki yang mampu mengalirkan airmata untuk ingatan
yang sedia menerima segala teguran
yang memberi madu,setelah menerima racun
yang tenang dan lapang dada
yang baik sangka dan
yang tak pernah putus asa.
Kecantikan lelaki berdiri di atas kemuliaan hati
Seluruh kecantikan yang ada pada Muhammad yang ummi
Adalah kecantikan yang sempurna seorang lelaki.
Kegagahan seorang wanita bukan kepada pejal otot badan,
tetapi pada kekuatan perasaan
wanita yang gagah,
Adalah wanita yang tahan menerima sebuah kehilangan
yang tidak takut pada kemiskinan
yang tabah menangung kerinduan setelah ditinggalkan
yang tidak meminta-minta agar di penuhi segala keinginan
Kegagahan perempuan berdiri di atas teguh iman
Seluruh kegagahan ini ada pada Khatijah yang ehsan.
itulah kegagahan sempurna bagi seorang wanita....